RSS

teRopong bejat menilik emanSipasi wanita

04 Aug
  • Dulu aku sering melihat wanita menanak nasi demi anak dan suaminya..
    Sekarang ku lihat buruh rumah tangga yang aduhai gantikan perannya..
  • Dulu, gadis gadis muda asyik mengeja abjad al-Qur’an..
    Sekarang majalah modern gantikan Qur’an yang telah usang..
  • Dulu kuliat anggun nian gadis gadis berkerudung merah..
    Sekarang nampaknya kancut merah lebih indah dan rupawan..
  • Dahulu dan sekarang adalah dua masa yang berbeda..
  • asyik nian yang kurasa..
    Wanita bak jamur merebak melanglang buana..
    Mengisi tiap otak dan pandangku..
  • Dimana ada kantor, disitu ada wanita berdada mulus berpantat seksi..
  • Dimana ada pertokoan
    disitu betis betis mulus jadi sarapan sedap..
  • dimana ada jalan
    disitu ada tubuh anggun lenggak lenggok zig zag pelumas ludah..
  • Dimana ada tempat, disitu ada deguban disco naluri syahwat..
  • Aaah emansipasi…
    Dahulu dan sekarang memang beda..
    Emansiapasi yang asalnya benar,
    sekarang menjadi eksploitasi…
  • sabun tak kan laris tanpa mempertontonkan kemolekan tubuh berbusa..
    Sampo tak kan laris tanpa mempertontonkan mahkota wanita..
  • hehehe.. Bahkan permen harga eceranpun tak kan laris tanpa mempertontonkan bibir sensual emut biji permen..
  • DAN, BUKAN SEPERTI INI YANG KUHARAPKAN..
 
2 Comments

Posted by on August 4, 2010 in syair dan puisi

 

2 responses to “teRopong bejat menilik emanSipasi wanita

  1. sayfah merana

    August 4, 2010 at 6:03 pm

    akan tetapi siapa yang salah……???
    wanita-wanita itu ….??? apa anda…..???
    apa mungkin keadaan yang memaksa wanita-wanita tersebut..???
    sehingga wanita-wanita tersebut rela melakukan perbutan yang sangat hina itu..
    semua ini perlu penyelidikn yang kogkrid tidak hanya bisa menyinpulkan keadaan wanita-wanita itu dengan hanya merangkai kata menyalah kan zaman menyalah wanita-wanita itu…,
    jikalau memang wanita-wanita itu salah berikan solusi nya kepada mereka..
    jikalau wanita-wanita itu karna terpaksa tanya kan apa sebab nya sehingga berbuat
    demikian ….setelah mendengar jawaban wanita-wanita itu barulah anda bisa
    berikan solusi anda kepada wanita-wanita tersebut..,
    memang membaca sesuatu sangat lah mudah tapi menjalani hasil dari pada bacaan tersebut tidak lah gampang ..,
    seperti kalima-kalimah anda ini…,ttd sayfah merana..,salam..,

     
    • hamidassyifa

      August 5, 2010 at 12:41 am

      tendensinya adalah syariat,, jika melihat dari kacamata syariat, maka kecenderungan bukan lagi menuding siapa yang salah, tapi lebih kepada bagaimana cara mengatasinya,, demikian pendapat saya

       

Leave a reply to hamidassyifa Cancel reply